• Cinta Ku SALAH !!!!

    Mataku sembab dan kepalaku terasa berat . Masih membekas sisa tangisku tadi malam.

    “ srek…srek… “ kupaksakan kakiku tuk melangkah . Aku harus segera mandi . Hari ini ada pelajaran akuntansi . Pelajaran yang tak menggunakan ilmu hafalan ini sering membuatku pusing karena harus menghitung uang yang hanya ada dalam bayangan .

    “ Kamu kenapa nduk ? “ Tanya ibu yang heran melihat mataku sembab . Aku hanya diam dan menunduk “ ma’afkan aku bu aku belum siap untuk bercerita tentang masalah ini” gumamku dalam hati . Aku tau ibu pasti mencemaskanku . aku sangat merasa bersalah , tapi aku belum siap mengatakan apa yang terjadi .

    *******

    Pagi ini ku berangkat terlalu awal . Keheningan masih terasa , aku duduk hanya ditemani sinar mentari pagi . Tatap mataku kosong dan beku . Aku tak sanggup menahan air mata ini . Kenangan indah yang selalu menjadi fatamorgana hariku . janjinya yang terlampau manis membuatku terbang dalam angan . Sa’atku sedang bernostalgia dengan kenangan-kenangan indah itu , aku merasa ada yang memanggilku . Ku menoleh pada asal suara itu , “ ehmmm kamu vir .. “gumamku .

    “Ada apa rik , pagi-pagi kok udah nglamun , kesambet cowok ganteng mending tapi kalau sampek kesambet mak lampir itu yang bikin merinding “ xixixixi

    “ aku lagi kesambet kabut vir ,, jadi gelaap “aku berusaha tersenyum meski hatiku sesak. Aku rasa belum sa’atnya dia tahu , meski dia sahabatku tapi terkadang aku masih merasa canggung tuk menceritakan apa yang aku alami .

    “ Kriiiiing …… kriiiiiing…..kriiiiing “ udah bel , masuk yuk vir sebelum mas soher datang dan melayangkan cemetinya “ kami tertawa bersama dan segera masuk ruangan .

    Pelajaran pertama hari ini adalah akuntansi . Bu ana datang agak terlambat . Tapi begitu pelajaran dimulai ,otakku mulai memprogram data tentang perusaha’an dagang meski terkadang loading tapi setidaknya aku bisa sedikit menguasai dan  menyimpanya dalam memori otakku. Bahkan aku lupa kalau hari ini aku sedang ada masalah . Hari ini aku tak begitu lapar , sehingga kuputuskan untuk tetap di dalam kelas.

    “ Uaaaah ,,,,, HHmmm nguantuk banget aku vir ..”gumamku pada vira yang sedang asyik memotong kukunya.

    ‘semalam begadang ya rik,,, ada apa rik ..? cerita donk !!! “

    “Nggak ada apa-apa kok…. “

    “ehmmm mata kamu kok sembab ,, udah nggak usah bohong.kaya sama siapa saja .”

    Aku berfikir sejenak.Tapi ada baiknya aku cerita ke vira.

    “Aku lagi sakit hati vir,,,sebulan yang lalu dia mutusin aku.Ayahnya kan percaya banget sama adat jawa.Katanya aku dan rangga nggak bisa disatuin.Tapi nggak lama setelah itu dia minta balikan meski apapun resikonya dia siap.Aku nggak bisa nolak vir,aku kasih dia kesempatan lagi.aku..”

    “ Trus kenapa kamu menangis ??”potong vira sambil menggenggam tanganku.

    “ Aku bingung vir,kalau aku mau terus bersama sama dia lulus SMA aku harus mau merid sama dia.Kamu kan tau vir aku masih ingin melanjutkan ke perguruan tinggi ,aku masih ingin membuat ayah dan ibuku bahagia.Tapi aku sayang banget sama rangga vir ..”

    “fikirkan semuanya ini baik-baik,jangan sampai kamu menyesal rik..”vira memelukku erat,dia berusaha menguatkanku agar tetap semangat untuk menuntut ilmu.

    *******

    Hari terus berlalu,waktu terus berjalan.Sudah hampir setahun aku menjalin hubungan dengan rangga.Tapi kebimbangan dalam hatiku masih terus membayang.Aku bingung keputusan apa yang harus ku ambil.Berat rasanya kalau harus melepaskan rangga.Meski dia pencemburu dan mudah marah,dia tak pernah menyakitiku.Aku berharap Tuhan menjodohkan aku dengannya.Banyak yang bilang cinta itu buta,tapi inilah yang aku rasakan sa’at ini.Rasa yang membuatku lupa segalanya.Bahkan larangan orang tuapun tak kita perdulikan.Hingga aku hampir meninggalkan mimpi dan pendidikanku.Cinta memang telah menjadi tabir kebenaran.Cinta bisa membuatku melayang walau ku tak terbang,cinta bisa membuatku mati walau tak membunuh.Yah,,,aku tau aku telah jauh melangkah.Tapi aku takut,takut dalam menghadapi kenyata’an jika aku harus kehilangan rangga.

    Fikirku terus beradu antara keyakinan dan ketidakyakinan.”Drrrrt…..drrrt,,,,” bunyi ponselku memaksaku menghentikan kegaduhan fikiranku.Kulirik layar ponselku,ada sebuah pesan pendek dari mas rangga.

    “Ma’afkan aq Ay,,aq tdk tau apa yg hrs aku lkukn.aku gk bsa mnykti qm.Lnjutkn pndidiknmu.Aku kan sll mendo’aknmu..Smg kamu mndpt yg lbh baik drku..AMIN..’’

    “Apa mksd mas?? Pa hrs kita akhri smuanya smpai dsni.apa hny ini blsn dr pngrbnanaku slma ini.Bknnya mas tlah brjnji akn mnjdikn q wnita trkhr dlm hdup mas dan mas jga berjnji akn mmperjuangkn cnt qt smpai ada restu.”Jariku cepat menekan tuts.Secepat detakkan jantungku yang terguncang

    “bkn aq tak mau mnepati jnji.tp aq t tga jka Ay trus trlka krn cnt qt yg t drestui.Prcyalah ay pa pun kptusn ayh ay itu yg trbaik bwt ay.jgn kcwakn ortu dan aq ay.Aq hny mnta ay jgn mncri pcr dlu sblum ay skses.raihlah mmpi” ay.aq t kn prnh mlupkn ay.Pa yg ay rsakn aq jga rsakn ay.”Aku tak membalas pesan singkat mas rangga.Aku merasakan sesak dalam hatiku.Rasa sakit yang belum pernah aku rasakan.

    “Ya ALLOh…hu Ya Robbi…Ya ALLOh…hu Ya robbi”Ponselku berdering keras.Sekeras rintihan hatiku,Ku picingkan mataku,terlihat ada panggilan masuk dari mas rangga.

    “hiks…hiks,,,hiks..a-aa-da a-apa mas”suaraku terbata.Bibirku bergetar,aku seakan tak bisa berucap lagi.

    “A-a-ay…aku pngen kita bertemu besok.tunggu aq jam 8 pagi y ay .. Hiks..hiks..”terdengar dari seberang suara mas rangga terbata.Dia menangis…aku mengerti dia juga merasakan apa yang aku rasakan.

    “In-sya- A-lloh Mas…kita bicarakan semuanya besok y mas..ASSALAMUALAIKUM ..KLIk”ku matikan ponselku.Aku ingin menenangkan hatiku dulu. Aku merasa tak ada lagi yang bisa kulakukan, aku hanya diam dan meratapi apa yang telah terjadi. Dia yang membuatku berharap, dia pula yang menjatuhkan harapan itu. Dengan janji-janiji indahnya itu gadis SMA yang masih lugu ini merasa tertipu. Hingga membuatnya enggan mengenal cinta. Cinta yang indah namun juga menyakitkan. Entahlah apa sebenarnya cinta itu. Aku hanya ingin membuang rasa itu dari hatiku saat ini.

    ********

    Berkali-kali mas Rangga mencoba menghubungi dan menemuiku, tapi aku tak menggubrisnya. Banyak temanku yang menyarankan agar aku konsentrasi dulu untuk UAN yang sudah didekat mata. Aku tak mau mengecewakan orang tuaku yang telah banyak berkorban untukku. Hingga sore itu kudengar kabar bahwa mas Rangga kecelakaan. Tak dapat kupungkiri bahwa hati di kecilku masih tersimpan rasa simpati untuknya. Namun aku benci saat ingat dia memberiku pilihan untuk menikah dengannya atau melanjutkan kuliah dan yang akhirnya dia sendiri yang memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan denganku, meski aku tau niatnya baik meninggalkanku hanya agar aku tetap melanjutkan pendidikan. Tapi aku benci jika aku mengingat manisnya janji-janji yang ia rangkai dan ia pula yang menghancurkannya. Aku ingin menjenguknya tapi itu tidak mungkin, aku tau orang tuaku pasti tidak mengizinkan. Bukan masalah social ekonomi namun karena aku masih terlalu muda untuk mengenal cinta, toh dalam islam gak ada yang namanya pacaran. Itulah yang selalu aku dengar dari ayah dan ibu tiap kali kutanya kenapa aku dilarang pacaran. Padahal banyak teman-temanku yang seusiaku diizinkan pacaran oleh kedua orang tuanya. Sore itu kuberanikan diri untuk berbicara kepada ibuku tentang apa yang terjadi dan niatku untuk menjenguk mas Rangga.

    “nduk,,, tlf ayahmu tanyakan pada ayahmu.selama ini ibu sering menasehatimu tapi tak pernah kau dengarkan…”Ucapan ibu membuat lututku terasa bergetar. Tubuhku lemas, tanpa terasa air mata ini membasahi kedua pipiku. Hanya karena butannya aku terhadap cinta kaum adam, membuatku hampir menjadi anak durhaka. Tak pernah kudengarkan nasehat ibu kalau islam itu tak pernah mengajarkan pacaran. Aku merasa malu dengan jilbabku. Aku belum bisa menjadi wanita muslimah sejati. Kupeluk erat ibuku. Tubuhku bergunjang hebat, tapi ibu tetap membelai lembut rambutku yang terbalut jilbab panjang yang basah akan hujan air mata.

    “Ma’afkan Rika Ibuuu,,,hiks,,hiks,,,”

    “tlf ayahmu nduk,,mintalah ma’af juga pada ayahmu. Ayahmu diperantauan tak pernah berhenti memikirkan kita terutama kamu yang mulai beranjak dewasa.”aku hanya mampu menganggukkan kepala. Bibirku tak mampu untuk berkata. Hati ini terasa teramat sakit. Bergegas aku tlf ayah, aku minta maaf atas apa yang telah kuperbuat. Belum lagi nilai sekolahku yang turun karena kurang fokusnya fikiranku pada pelajaran. Tak ku dengar nada marah dari ayahku. Tuturnya masih begitu lembut seperti biasanya. Beliau hanya mengatakan bahwa wajar jika aku bersikap demikian karena salah itu manusiawi. Ayah hanya menasehatiku agar bisa belajar berfikir lebih dewasa lagi.

    “nduuk,,,ayah jauh. Maafkan ayah yang tidak selalu bisa menemani dan memantau hari-harimu. Tapi satu hal yang ayah pinta jangan pernah menjauhkan dirimu dari ALLAH. Datanglah kepadaNYA dalam kondisi apapun. Saat kamu bahagia, susah, sedih maupun terhimpit berbagai persoalan dunia. Jangan pernah merasa lelah untuk selalu belajar agama. Seimbangkanlah hidupmu antara urusan dunia dan akhirat. Maka jika itu kamu lakukan kamu akan tau cinta yang bagaimana yang seharusnya untuk makhlukNYA dan cinta yang bagaimana yang untukNYA. Teruslah belajar mencintaiNYA melebihi apapun yang ada didunia ini.” Pesan ayah membuatku merasa malu. Selama ini aku hanya asyik dengan duniaku sendiri. Bahkan aku telah menduakan cintaNYA.”Ya Allah,,,ampuni aku. Kumohon bimbing aku untuk selalu mencintaiMU” rintih hati kecilku.

    *****

    Aku ambil air wudhu ku lantunkan ayat-ayatNYA.Yah,,aku tau aku terlalu tenggelam dalam cinta.Malam ini ku renungkan apa yang terjadi.Sekilas teringat pesan-pesan guruku dan orang tuaku dalam memori otakku.”ORANG YANG JATUH PASTI SAKIT,,termasuk jatuh cinta”itulah kata guru bahasa indonesiaku pada sela-sela jam pelajarannya.Aku juga teringat pesan guru bahasa arabku “Apabila apa yg kita cintai itu hilang pasti Alloh akan menggantinya dengan yang lebih baik lagi”.Guru matematikaku juga bilang”Jadilah org yang dihrgai karena ilmu”.Beribu pesan yang terekam dalam memory otakku.Terdengar samar bisikkan ayahku sa’at akan mencari rizki ke negri sebrang”jika ayah pulang kelak ayah ingin melihat anak ayah menjadi sarjana,agar pengorbanan ayah ini tak sia-sia’.Teringat sekilas lambaian tangan ayah sa’at akan meninggalkan aku dan ibu untuk pergi berjuang.Berjuang menahan gejolak rindu yang teramat dalam diperantauan.Berjuang menahan kerasnya hidup hanya agar aku masih bisa mengenyam pendidikan. kaum adam hampir saja menghapus rasa cinta dan peduliku kepada ayah dan ibu.aku telah dibutakan cinta.Aku merasa kerdil dihadapanNYA.Karena aku belum bisa menyempurnakan cintaku padaNYA.Seharusnya aku mengamalkan apa yang pernah aku dapatkan,karena seharusnya cintaku kepada ALLOH melebihi cintaku kepada yang lain.Ya ALLOh ma’afkan aku ( jerit hati kecilku sembari kulantunkan ayat-ayat suciNYA).
  • No Problemm !!!


    Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi. Semua siswa mulai melangkahkan kakinya keluar dari kelasnya masing-masing. Begitu juga dengan Arei yang keluar dari kelas XI IPA 3 langsung meluncur ke kelas XI IPS 1 kelas Riezka, sahabatnya sejak SMP.

    “Riez ayo cabut. Entar ke toko buku sekalian ya.” Kata Arei setelah berdiri di depan bangku Riezka.

    “Nggak bisa Rei, pulang sendiri aja ya.Riko pengen pulang bareng sama gue. Katanya ada yang mau 

    “Yah,,,,Riko lagi, kemarin juga gitu. Masak setiap pulang aku harus jalan sendiri?” tanyanya mulai jengkel.

    “Ya loe cari pacar dong. Jangan cuma bisanya belajar mulu. Hari gini nggak punya pacar, apa kata manusia? Nggak gaul deh loe. Udah ya Rei, Riko dah nungguin gue di parkiran nih. Daah sayang...” ucapnya sebelum meninggalkan Arei.

    Semua penghuni SMA Nusa tau persis siapa Arei. Gadis bernama lengkap Anarei Vinerose berkulit sawo matang dan berparas manis yang sering mengikuti segala event olympiade membuatnya cukup terkenal di SMA Nusa. Dan yang membuatnya lebih terkenal karena ia satu-satunya gadis populer yang belum punya pacar sendiri. Yang biasanya anak popular mempunyai segudang pacar, tapi Arei tidak satupun. Padahal banyak juga laki-laki yang menaruh hati padanya. Tapi baru ada cowok yang mau PDKT, Arei sudah ngacir duluan. Sampai-sampai semua anak SMA Nusa menobatkannya sebagai Miss Anti Pacaran.

    Sepanjang jalan Arei komat-kamit sendiri. Orang yang salah sangka bakal ngira kalau itu anak apa punya gangguan mental pada otaknya? Sampainya di rumah Arei langsung menghambur di atas tempat tidurnya.


    Kantin sekolah menjadi tempat favorit para siswa untuk mengisi kembali energi yang telah terkuras habis selama pelajaran di dalam kelas. Arei dan Riezka menikmati semangkuk bakso panas di bawah pohon cemara. Muka Arei masih tekuk-tekukan. Semalaman Arei nggak bisa tidur karena ada sesuatu hal yang mengganggu pikirannya.

    “ Rei kenapa loe? Lecek banget itu muka. Belum Loe setrika tadi pagi?” Kata Riezka setelah menyeruput es jeruknya.

    “ nggak kenapa-kenapa. Lagi bosen aja Riez.” Jawab Arei sekenanya.

    “ Sayang…..” dari kejauhan terlihat Riko memanggil Riezka.

    Arei tak habis pikir, kok ya mereka dengan santainya sayang-sayangan di depan umum, nggak malu apa ya.

    “ Nanti jangan pulang dulu ya, liat aku tanding basket. Aku butuh banget support dari kamu Say. Karena setiap ngeliat kamu semangatku semakin terpacu.” kata Riko setelah duduk di depan Riezka. Riezka hanya menganggukkan kepala dan tersenyum manis, tandanya dia mau.

    “Ihhcc gombal banget sieh kata-kata Riko. Riezka juga mau gitu aja, padahal Riezka sudah janji denganku sebelumnya.” batin Arei sedikit kesal.

     Arei memakan baksonya dengan kesal sehingga membuat Riezka dan Riko aneh melihatnya. “Pulang bareng lagi Riez, yah…. batal lagi kita ke Toko Buku GM.”

    “Nanti juga ada Dava lho Rei. Dia bakalan seneng kalau loe ikut nonton.” kata Riko pada Arei yang masih mengunyah baksonya.

    “So what??”

    “Dari pada ke toko buku mending liat Dava tanding.” Ujar Riko.

    “Itu kamu Ko, bukan aku.”

    “Kenapa loe nggak bisa peka dikit aja Rei. Dava itu kayaknya cinta mati sama loe. Harusnya loe itu bersyukur dicintai cowok kayak Dava. Itu kesempatan loe untuk punya pacar.” Jelas Riezka yang disertai anggukan kepala Riko.

    “Apa kamu ini punya kelainan ya Rei. Masak sama cowok kayak Dava nggak mau.” Tuduh Riko cuma bercanda.

    Arei tersedak mendengar candaan Riko. “Huuu… gila kamu Ko, gini-gini aku masih normal, masih suka sama cowok. Tapi sekarang aku lebih fokus ke sekolah dulu.”

    “Lagian kurang apa si Dava. Tampang OK, populer, terus kaya, iya nggak Say.” Jelas Riezka kembali yang juga disertai anggukan kepala Riko.

    Cowok yang sedang dibicarakan kini melangkahkan kaki menuju tempat Arei, Riezka, dan Riko. “Wah ngumpul-ngumpul nggak ngajak-ngajak Loe Rik.” Katanya basa-basi.

    “He.emb Riez emang dia kaya…..Kaya Monyet.” Sambungnya kembali sembari meninggalkan Riezka dan Riko.

    Dava yang baru datang nggak mengerti apa maksud perkataan Arei. “Arei kenapa sih nggak mau gue deketin. Bantuin gue dong Riez, loe kan sohibnya.”

    Riezka dan Riko hanya mengangkat bahu.
                                                                                  -- 

    Akhir-akhir ini Arei sering melamun sendiri. Perkataan Riezka membuat syaraf otaknya agak terganggu. Arei malah jadi malas belajar dan kerjaannya setiap malam hanya berdiri di depan kaca. Ngomong dengan bayangannya sendiri. Dan omongannya selalu sama.

    “Aku pantes nggak sieh punya pacar. Salah nggak sieh?” tanyanya pada bayangannya sendiri.

    “Kayaknya sieh pantes-pantes aja. Tapi nanti gimana dengan sekolahku? Gimana kalau nilai ku merosot?”

    “Tapi kata Riezka ada benernya juga. Masak aku belum punya pacar juga. Apa aku coba deketin Dava aja kali yaa???”

    “Haaaaahhhh....... aku pengen punya pacar, tapi aku takut pacaran....” teriak Arei tanpa sadar.

    “Arei... tidurrrrrrr!!!!!!” teriak mama Arei dari ruang keluarga.

    Mendengar teriakan mamanya Arei segera naik ke tempat tidurnya, tapi sebelumnya Arei menulis di selembar kertas yang kemudian di tempel di meja belajarnya.

    “ Pokonya itu targetku kali ini!!” ucapnya sebelum menutup matanya.

                                                                                       --

    Pagi ini Arei nggak sempat sarapan di rumah. Sampai di sekolah ia langsung ngacir ke kantin mengisi perutnya yang sedari tadi berteriak minta makan. Di kantin Arei bertemu dengan Dava. “Kesempatan” batin  Arei.

    Tapi begitu Dava duduk didekatnya, Arei malah berdiri meninggalkannya dengan muka kesal. Rasa ilfeel itu kembali muncul.

    “ Aduh kenapa aku begini sieh? Dia udah ngedeketin aku, tapi akunya malah lari.. bego’ banget.” Ucap Arei menyalahkan dirinya.

    Ketika sampai di kelasnya Arei terkejut dengan keadaan kelas yang tenang. Dilihat teman-temannya belajar dengan serius.

    “ Emang ada ulangan hari ini, Sa?” Tanya Arei kepada Nisa teman sebangkunya.

    “ Arei,…., kamu lupa kalau bu Mega bilang akhir-akhir ini sebelum semesteran akan diadakan ulangan fisika? Hari ini kan ada pelajarannya Rei.” Terang Nisa kaget melihat sikap Arei yang tidak seperti biasanya.

    Arei sama sekali tidak ingat kalau bu Mega pernah bilang begitu. Akhir-akhir ini dia juga malas belajar. Arei  mengeluarkan bukunya dan segera menghafalkan rumus-rumus fisika. Belum lima menit belajar, Bu Mega datang dan menyuruh semua siswa memasukkan buku catatan mereka ke dalam tas.

    “10 soal essay harus di kerjakan dalam waktu 45 menit. Menurut Arei soal tersebut sangat susah, padahal soal seperti itu di ulangan –ulangan sebelumnya sangat mudah ia kerjakan. Sampai menit ke 20 Arei baru mengerjakan 3 soal dari 10 soal tersebut. Hampir separuh dari temannya di kelas sudah mengumpulkan lembar jawabannya. Tinggal beberapa anak yang belum mengumpulkannya, termasuk Arei. Rumus-rumus fisika yang ada di otaknya serasa hilang dan berganti dengan rumus-rumus cinta yang tak tau dari mana asalnya.

    Saking pusingnya menjawab soal ulangan, Arei malah mencoret-coretnya dengan tulisan yang acak-acakan. Nisa yang melihatnya merasa aneh. Nggak biasanya Arei sampai sebingung ini menjawab soal ulangan, sekalipun ia nggak belajar.

    “ Rei kurang 10 menit waktunya.” Kata Nisa pelan, mengingatkan Arei yang masih asik mencoret-coret jawabannya.

    “ Hahhc,..,” Arei makin panik nggak tau harus diisi apa lembar jawabnya.

    Waktu habis. Terpaksa lembar jawab ulangan Arei harus dikumpulkan. Hanya 5 soal yang baru di selesaikannya. 5 soal lainnya masih belum terjawab. Bu Mega yang melihat lembar jawab Arei hanya menggelengkan kepala, tak percaya siswanya yang biasanya mendapat nilai paling bagus di kelas, akhir-akhir ini sering mendapat nilai yang begitu memalukan.

    “ Arei, kenapa nilai kamu jadi buruk begini? Bukan hanya di pelajaran saya, tapi di pelajaran guru yang lain juga. Kalau kamu nggak bisa mempertahankan nilaimu, tahun ajaran berikutnya kemungkinan beasiswa kamu akan dicabut.” Terang bu Mega mengingatkan Arei.

    “ Iya bu, saya akan berusaha belajar lebih giat lagi.” Saantero kelas memandangi Arei dengan muka bingung.

    Nisa yang ada dibangkunya, masih menunggu penjelasan dari Arei. “ Rei, kamu kenapa?”

    “ Aku lagi bingung dengan diriku sendiri. Dengan perkataan Riezka juga. Katanya aku ini nggak gaul. Sampai sekarang aku nggak punya pacar, padahal aku punya kelebihan yang begitu banyak. Tapi rasanya aku takut punya pacar, karna aku takut saat aku pacaran banyak sifat dari diriku yang berubah.” Jelas Arei menceritakan semua beban yang ada di otaknya kepada Nisa.

    “ Memang sieh Rei pacaran itu menjadi hal wajib bagi remaja sekarang. Tapi hal itu nggak berlaku buatku. Aku sama sepertimu, aku kepingin punya pacar tapi aku takut ada yang berubah dengan diriku. Sekarang gini Rei, kita masih pelajar jadi kebutuhan kita nomer satu adalah belajar. Menurut kamu jika kamu pacaran akan membawa pengaruh negative, membuat kamu hancur, lebih baik tidak usah saja, mantabkan diri kamu dulu. Lagian Rei kata Riezka itu belum tentu benar, kalau nggak punya pacar itu nggak gaul. Kamu bisa jadi gaul tanpa pacaran, dengan cara meningkatkan prestasi kamu di sekolah.” Nasehat Nisa kepada Arei.

    Arei menimbang-nimbang perkataan Nisa.“ Mungkin nasehat kamu ada benarnya juga. Mending aku lebih meningkatkan prestasiku, daripada pacaran. Belum pacaran aja aku udah drop begini, apalagi ntar pas pacaran beneran, bisa-bisa nilaiku semakin jelek dari yang ini.”

    “ Jadilah diri kamu sendiri, karna hanya kamulah yang dapat memahami dirimu sendiri. Dengarkan hati kamu sendiri.” Kata Nisa lagi yang kemudian di sambung dengan tawa kecil Arei.

    Nisa memang beda dengan Riezka. Riezka yang sahabatnya malah menyuruhnya pacaran, tapi Nisa yang hanya teman sebangkunya menyuruhnya ke hal yang positif. Sekarang tekanan yang ada di pikirannya agak berkurang.

    Nggak disangka Arei sebelumnya. Keluar dari kelas Arei dikejutkan dengan sosok Dava yang berdiri di samping pintu dan menarik tangannya.

    “Mau ngobrol bentar aja. Boleh ya…” ucap Dava memohon.

    Kali ini Arei tidak lari lagi. Dia menganggukkan kepala dan tersenyum. Mereka berjalan di teras dekat taman sekolah.

    “Mau ngomong apaan Dav?”

    “Kamu tau kan kalau aku suka sama kamu. Kenapa sih kalau aku mendekat kamu selalu menjauh. Kalau kamu nggak suka sama aku ok, nggak apa, asalkan kamu jangan ngehindar dari aku. Setidaknya aku bisa jadi temanmu kalau aku nggak bisa jadi pacarmu.” Terang Dava panjang lebar yang membuat Arei sedikit malu.

    Gimana nggak, selama ini emang sikap Arei jadi aneh semenjak Dava bolak-balik nembak dia.

    “Hhehe.. maaf Dav, kalau sikapku buruk. Tapi semua itu aku lakuin karena ilfeel sama kamu yang selalu nembak aku. Sekarang ini aku bener-bener focus sama sekolah, kamu bisa ngerti kan. Aku mau temenan sama kamu yaa asalkan nggak ada acara tembak-tembakan lagi.”

    Dava bisa mengerti itu. Jadi teman sudah cukup baginya, daripada harus dijauhi Arei yang setiap kali bertemu dirinya langsung ngabur.

    Akhirnya masalah ini terselesaikan, lega rasanya. Tanpa pacaran kayaknya dia masih bisa hidup. Kertas kecil yang tertempel di meja belajarnya sekarang berganti dengan kertas lain. Target yang lebih menjamin di masa depan ketimbang pacaran.

    Kini perkataan Riezka tentang pacaran dianggap angin lalu bagi Arei. Sekarang yang ada di pikirannya cuma ada kata-kata Nisa yang menyuruhnya menjadi diri sendiri.

    Biarpun kelihatannya kayak anak kuper, nggak elit karena nggak punya pacar, itu nggak jadi beban buat Arei.

    “ Nggak punya pacar?? No problem. I’m single I’m very happy ” ucap Arei di depan kaca sambil merobek kertas yang berwarna pink.

    dia tunjukin ke gue. Masak gue tolak, kan kasihan dia.” jawaban yang sama setiap kali Arei mengajaknya pulang bareng.
  • Cinta Karena Fisika, atau Cinta Fisika karena Cinta

    Satu kata yang kata orang itu indah, bahkan katanya bisa merubah amarah menjadi berkah, merubah setan menjadi malaikat , merubah racun menjadi madu, merubah api menjadi cahaya, dan ah sudah terlalu banyak para pujangga yang memberi makna tentang kata itu. Tapi bagiku itu hanyalah sebuah definisi yang sulit kumaknai sendiri, pendefinisian yang terkadang terlalu dimaknai khusus untuk satu tujuan, dan tak jarang hanya memeberi iming-iming kenikmatan, yang dapat  menggiurkan napsu remaja seusiaku, apalagi kalau bukan CINTA. Ya Cinta. Aku jadi ingat tokoh Ustadzah Ana dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih yang telah menguraikan kalimat indah tentang cinta “Ketika cinta telah ku uraikan dan ku jelaskan panjang lebar, namun ketika cinta ku datangi aku jadi malu pada diriku sendiri”. Dari sekian banyak uraian tentang cinta, uraian tersebutlah yang baru bisa ku maknai tentang arti cinta yang bemakna khusus itu (untuk lawan jenis).

                “Wajar saja bila Kau mulai bisa merasakan perasaan seperti itu, Ibu pikir itu perasaan orang normal, dan Kau pun sudah remaja, hanya saja perasaan itu ditujukan pada orang yang kurang tepat. Tidak masalah sebenarnya, Jika Kau menganggap hal itu bukan suatu masalah”, ujar ibu sambil mengiris bawang. Memang sudah menjadi kebiasaanku bila sedang membantu ibu di dapur ku curahkan semua keluh kesahku padanya. Jarang sekali, bahkan mungkin hampir tidak pernah aku membicarakan hal seperti ini. Aku terkenal lugu, kutu buku, dan hampir tidak ada waktu untuk memikirkan perasaan  pada lawan jenis,.


    “Semuanya Sarah rasakan banyak hikmahnya Bu, Sarah jadi suka sama pelajaran Fisika, tiap ulangan Sarah selalu dapat 100, Sarah juga selalu terpilih menjadi perwakilan sekolah dalam lomba-lomba Fisika Bu.Tapi  sungguh Sarah  tak pernah mengharapkan perasaan ini tumbuh Bu, perasaan ini tumbuh tanpa ditanam, sepertinya terlalu sering disirami keakraban, hingga akhirnya tempat itu menjadi subur dan mendorong perasaan seperti ini muncul kepermukaan”, ujarku sambil mengupas bawang disamping ibu.


    “Apa Kau tidak takut, hikmahnya hanya dapat dirasakan untuk sementara?, bagaimana kalau nanti Kau kelas XII Guru Fisikanya diganti?”, tanya ibu sambil mengambil wazan. Aku hanya membalasnnya dengan mengerutkan dahiku.


    Tentang definisi cinta yang diutarakan Ustadzah Ana, mungkin karena itulah, aku menyimpulkan setiap getaran yang berdetak dengan frekuensi tinggi, yang kerap kurasakan setiap kali aku bertemu  beliau, yang berujung dengan perubahan reaksi pada warna kulitku, bak ditetesi larutan asam yang seketika memerahkan kertas lakmus biru.

    Hingga menumbuhkan kebiasaan baru tentang perasaanku yang amat senang bila aku ditugaskan untuk mengumpulkan LKS sekelas, yang harus kuletakkan ke suatu ruangan berbentuk persegi panjang yang masih nampak sperti ruang kelas, namun yang berbeda meja yang dipergunakan kayu nya masih nampak bagus dan kursinya pun menggunakan kursi citos, dan satu bangku digunakan untuk satu orang guru yang jelas berbeda dengan ruang kelas, dimana satu bangku untuk dua orang siswa. Di banjar kedua dari arah pintu masuk, paling belakang, di sanalah meja beliau berada, yang tak pernah terlewat ku lirik ketika kebetulan aku ditugaskan bapak atau ibu guru untuk mengumpulkan lembar tugas di meja guru. Ketika memasuki ruangan itu perasaan bahagia dikombinasikan dengan rasa malu yang sering kueksekusikan dengan meunundukkan kepala. Apalagi bila tiba-tiba terdengar sapa Beliau, jantungku seolah berdetak 10x lebih cepat,  wajah-wajah guru-guru di ruangan yang penuh wibawa, seolah ku hiraukan.  Mungkin perasaan seperti ini yang kerap menjadi penyebab Ani sahabatku menjadi salting bila bertemu dengan pacarnya, sampai-sampai melupakan keberadaanku di sampingnya.


    “Bukannya hanya ingin dianggap sebagai adik, kok jadi minta yanglebih?”, ibu meneruskan sambil memasukan minyak ke dalam wazan yang sudah diletakkannya di atas kompor.


    Keakraban yang semakin terjalin bersama Beliau, sering ku anggap bentuk pengakuan menjadikanku sebagai adik, walau memang tak pernah terucap hal itu dari suara gagah Beliau. Tapi entahlah perasaan ini sudah terlanjur tumbuh dari awal, dan ketika terlalu sering disirami keakraban, bukan bentuk perasaan lain yang tumbuh, tapi justru perasaan yang sudah lebih dulu tumbuh itu yang terus tumbuh semakin kuat. Munafik  rasanya bila aku hanya ingin diakui oleh Beliau sebagai adik. Aku mempunyai kakak laki-laki, dan aku tak merasakan perasaan seperti ini pada kakakku itu. Tapi tak pantas pula rasanya bila aku mengharapkan balasan perasaan yang sama dari Beliau. Bagaimanapun Beliau adalah guruku.


    “Bu, ketika kita punya perasaan apapun, pada siapapun, alangkah baiknya tidak dipendamkan?”, tanyaku  sambil menghentikan aktivitas mengupas bawang, dan tangan kanan masih memegang pisau, sambil menoleh ke arah ibu.  “Hemh”, jawab ibu singkat.

              
    “Kata teman Sarah, sebaiknya sarah ungkapkan saja persaan Sarah pada Beliau, tapi sarah takut, sarah juga malu, menurut ibu bagaimana?”, tanyaku dengan masih memegang pisau.

     “Mengungkapkan perasaan pada seseorang itu memang membuat hati menjadi lebih plong, tapi banyak kemungkinan yang harus bisa kita hadapi nantinya, apapun itu,  diungkapkan atau tidaknya, kembali pada kesiapan Kau dalam menghadapi kemungkinan yang akan terjadi nantinya”, ujar ibu sambil mengaduk bawang yang sedang di goreng.

    “Sarah tak mengharapkan balasan apapun dari Beliau, Sarah pikir banyak kemustahilan bila menuju pada apa yang sebenarnya Sarah harapkan. Sarah hanya ingin mengungkapkan perasaan Sarah pada Beliau saja, yang Sarah pikir harus Sarah sampaikain di  7 hari menjelang pernikahan Beliau. Sarah juga tak merasa sedih jika hari Minggu nanti Beliau tak lagi sendiri. Lagi pula Beliau sudah menjodohkan Sarah dengan sesuatu yang membuat Sarah tahu tentang kemampuan Sarah, yaitu Fisika yang saat ini merupakan bagian dari cita-cita Sarah”, ujarku sambil membereskan kulit-kulit bawang yagng berserakan. “Ternyata anak ibu sudah dewasa”, canda ibu sambilmematikan kompor pertanda nasi goreng sudah siap untuk disantap.
  • PACAR KHAYALAN

    Seperti biasa pulang kuliah, Gladis cewek yang simple kerja di Cafe Anatolia. Cewek yang super mandiri ini bekerja sampingan di Cafe Anatolia. Biasa, untuk nambahin uang sakunya. Setiap hari dia bekerja di Cafe ini. Dan hampir setiap hari juga pangeran khayalan Gladis datang buat Wi-fi. "Dis, gue pesen jus apel yah" ucap Kevin. "Eh, iya tunggu sebentar" jawab Gladis. Kevin udah tau nama si watress cantik itu, jadi udah biasa dengar dia manggil nama sama Gladis. "Ini jus nya vin". "Oh, makasih" ujar kevin. "Iya, sama-sama" jawab Gladis.
              Hatinya berdetak kencang ketika dia memberikan jus kepada Kevin. Itu udah jadi hal yang biasa bagi Gladis. Dia memang udah menyukai Kevin sejak SMP. Bagi Gladis, Kevin adalah pangeran khayalan dia. Walaupun begitu, sebenarnya Gladis udah punya pacar, namanya Dimas. Udah hampir 2 tahun Gladis pacaran sama Dimas, namun tetap saja rasa suka Gladis terhadap Kevin tidak pernah hilang. Ntah mengapa, Kevin begitu istimewa dimata Gladis. Ibunya Kevin adalah teman ibunya Gladis. Jadi kalau Kevin main ke Cafe Anatolia, ibunya tidak khawatir, karena mungkin ada Gladis disana. Jadi ibunya bisa memantau Kevin melalui Gladis.
              Setiap Kevin akan membayar makanan/minuman yang ia pesan, hati Gladis selalu berdetak kencang. Ia selalu menatap matanya Kevin. "hhhh, vin..vin.. Lo tu bagaikan malaikat yang selalu ada di hati gue. Kapan sih lo jadi milik gue?? aah, kalo pun Kevin jadi milik gue, itu pun cuma sekedar mimpi buat gue", gumam Gladis dalam hatinya. Setiap pulang kerja, Dimas selalu jemput Gladis. Gladis sayang dengan Dimas, namun ia juga sayang dengan Kevin, walaupun Kevin bukan pacar dia. Tapi dengan ibunya kevin yang meminta tolong kepada Gladis untuk memantau Kevin, bagi Gladis itu udah sesuatu yang berharga dalam hidup dia.
               "Aduuh, aku capek banget Dim, gatau kenapa badan aku serasa ditimpuk batu besar hari ini", ucap Gladis dengan suara yang hilang-hilang timbul. "Iya sayang, kita pulang sekarang. Kasian aku sama kamu, udah paginya kuliah, pulang kuliah langsung kerja. Nanti kalo udah sakit, baru tau" Dimas mengingatkan Gladis. Karena Gladis selalu menunggu Kevin yang sering main ke Cafe, Gladis menyangga kata-kata Dimas. "Ah, ga apa-apa kok sayang, kalo pulang kuliah langsung kerumah, ga ada yang bisa aku kerjain selain tidur. Ntar kalo aku gendut gimana hayoo?". "Hmm, iyadeh sayang itu hak kamu mau kerja apa ga" jawab Dimas.      
              Esoknya, seperti biasa, pulang kuliah Gladis langsung ke Cafe. Gladis menunggu Kevin, namun sampai malam ia tunggu, Kevin tidak muncul-muncul. "Kemana sih lo vin? Kok hari ini ga keliatan batang idung lo. Ah mungkin lo lagi jalan sama cewe lo. Eh tapi setau gue, lo kan jomblo. Eeh gataulah gue" gumam Gladis. Seperti biasa Dimas jemput Gladis, hari ini Gladis betul-betul mikirin Kevin, sampe-sampe Dimas bingung melihat muka Gladis yang kayak mikirin sesuatu. "Kamu kenapa sayang? Ada mikirin sesuatu?" Tanya Dimas. "ga kok sayang, ga kenapa-napa, aku cuma mikirin mata kuliah besok" lagi-lagi Gladis bohong untuk kesekian kalinya. "Oo, yadeh. Jangan terlalu dipikirin sayang, nanti kamu sakit" sambung Dimas. "Iya sayang, aku ga apa-apa" Jawab Gladis.     
              Sampai dirumah, Gladis langsung buka laptop, online buka FB & Twitter, ngecek FBnya Kevin. Ibunya Gladis sampe nanyain, "Kamu kenapa Dis?? Kok nggak ganti baju dulu??". "Eh iya bunda, nanti Gladis ganti baju" Jawab Gladis. "Yaudah, bunda siapin air hangat buat kamu mandi ya?". "Iya bunda". Gladis ngecek FBnya Kevin, namun ketika dia baru buka FB, ternyata di berandanya Gladis ada status yang keluar dari FBnya Kevin, yang isinya, "Senang hari ini bisa jalan sama kamu  Tiraku :*". Oh my GOD!! Gladis stress ngebacanya, kayak orang habis kemasukan setan. Dikamar, Gladis diam. Mau nangis tapi tidak bisa.

    Ibundanya datang menanyakan kepada Gladis, "Gladis, kamu kenapa sayang? Kok anak bunda sedih kelihatannya?". "Iya bunda, Gladis emang lagi sedih. Bunda liat deh ni status FBnya Kevin. Gladis stress ngebacanya bunda :'(. Gladis tau, gladis udah punya Dimas. Gladis tau, Kevin udah punya pacar juga. Gladis memang ga ada hak buat marah sama Kevin. Tapi perasaan Gladis ga bisa dibohongin bunda :'(. Bunda tau kan, Gladis udah lama suka sama Kevin :'(. Sakit hati Gladis ngebaca statusnya Kevin bunda, belum lagi foto-foto dia sama pacarnya :'(" Gladis menangis menceritakan apa yang dia rasakan. "Oo jadi karena itu anak bunda sedih. Gladis sayang, bunda tau kamu suka sama Kevin tu udah lama, sejak kamu SMP. Tapi ya mau gimana sayang, namanya juga cinta anak ABG :). Bunda yakin, kalo memang kalian jodoh, mungkin Allah bakalan nyatuin kalian, percaya deh sama bunda :). Sekarang, kamu mandi, tenangin pikiran kamu ya nak :)", bunda memberi semangat untuk Gladis. "Iya bunda, makasih bunda udah mau dengerin perasaan Gladis sekarang ini :')", jawab Gladis. "Iya sayang sama-sama anakku".
              Sehabis Gladis mandi, pikiran dia udah agak tenang. Dia off line dari FB & Twitternya, karena tidak mau sakit hati melihat FBnya Kevin. Malam itu, Gladis minta Dimas temanin dia smsan sampai dia tertidur.
              Esoknya jadwal kuliah Gladis kosong, jadi dia memutuskan untuk melanjutkan kerjanya di Cafe. Seharian itu, Gladis terus memikirkan Kevin. Kevin memang 1 kampus dengan Tira. Itu yang membuat hati Gladis tambah hancur. Tapi walau bagaimana pun, Gladis tetap tidak ada hak untuk marah dengan Kevin. Mungkin Tira memang perempuan yang sangat dicintai Kevin. Dan mungkin perasaan ini akan tetap ada dalam hati Gladis. Sampai kapanpun Gladis tetap menyukai dan menyayangi Kevin, walau Kevin tidak mengetahuinya. Cinta Gladis dan Kevin, mungkin hanya sebatas khayalan saja bagi Gladis.
              Karena Gladis sangat menyukai Kevin, diam-diam dia mengambil foto Kevin dari FBnya Kevin dan menyimpannya. Hanya itu satu-satunya yang dapat ia simpan untuk membuat hatinya tenang. "Dimas, maafin aku kalo selama ini aku diam-diam suka sama orang yang ga kamu ketahui. Perasaan aku ga bisa dibohongin. Tapi aku tetap sayang sama kamu :'*" ucap Gladis dalam hatinya. Hampir 2 tahun lebih Gladis menjalin cinta dengan Dimas, dan hampir selama itu juga dia menutupi dari Dimas kalau dia menyukai Kevin.
              "Sampai kapanpun, rasa suka ini akan selalu ada buat lo Kevin. Walaupun lo ga tau sama sekali tentang perasaan gue. Biarkan gue dan perasaan ini yang mengetahuinya." Itulah kata-kata yang selalu Gladis catat dalam Diarynya.

    * SEKIAN .... *
  • Aku dan Cinta

    Flora, cewek yang baru lulus SMA tahun 2012 kemaren ini bekerja di salah satu perusahaan penerbangan sebagai awak kabin. Dia tinggal di Jakarta ngekost bersama 2 orang temannya yang satu profesi dengannya. NamanyaClaudy (21) dan Firda (19). Mereka bertiga dari daerah yang berbeda-beda, mereka sudah hampir setengah tahun tinggal di Jakarta dan jauh dari orang tua mereka.
    Flora ini baru putus dari pacarnya Arya akhir Desember2012 kemarin. Kira-kira jomblo kurang dari sebulan, dia pacaran sama siswa mugara, namanya Elmar. Elmar  itu perawakannya tinggi, berkulit coklat gelap. Belum lama Flora pacaran sama Elmar, udah banyak masalah yang mengganggu Flora. Dan masalah itu selalu gak jauh-jauh dari mantannya Elmar. Setiap ada masalah, Elmar selalu ngeles dan selalu cari kata-kata buat bikin Flora percaya sama omongan manis dia. Dan begonya, si Flora ini mudah banget kemakan omongan manisnya Elmar. Padahal Claudy dan Firda sudah cape berkali-kali ngasih tau Flora buat mutusin Elmar, tapi Flora nya selalu bilang gak bisa.

    Mungkin karena udah terlalu sering disakitin Elmar, Flora jadi dekat sama temen SMA nya, namanya Axel. Flora jadi lebih sering berhubungan lewat sms / telepon sama Axel ketimbang sama Elmar. Waktu itu Flora pernah bertengkar sama Elmar, Elmar nelpon Flora dan marah-marah sama Flora. Dia nangis, dan kebetulan waktu itu dia lagi telponan juga sama Axel. Axel lah yang selalu nenangin Flora kalo dia lagi ada masalah sama Elmar. Terus pas Elmar lagi bentak-bentak Flora di telpon, Flora ngebanting handphone nya, karena dia cape selalu dibentak-bentak Elmar. Akhirnya yang ngelanjutin pembicaraan, Claudy. Dia yang ngomong sama Elmar. Terus tiba-tiba telponnya mati. Pas Elmar nelpon lagi, dan diangkat sama Claudy. Dia marah dan ngebentak, “Eh kenapa lo matiin telponnya b*ngs*t?!”. Claudy kaget denger Elmar ngomong kayak gitu, mungkin Elmar menyangka yang mengangkat telpon dia itu Flora. Terus Claudy balik marah-marah dan ngebentak Elmar. Elmar minta telponnya dikasih ke Flora, tapi Flora gak mau bicara sama dia karena dia takut di bentak lagi. Flora terus nangis,sampai Axel nenangin perasaan dia. Sejak kejadian itu, Flora jadi gak mau lagi hubungin Elmar.Tapi gak tau kenapa Flora ini masih aja belum bisa ngelupain Elmar. Sampai pada waktu itu Flora ulang tahun yang ke-19. Elmar datang ke kostnya Flora ngasih surprise kue tart. Setelah itu Elmar pulang dan gak lama Flora upload foto-fotonya bersama Elmar ke twitter. Semenjak itu, Axel gak pernah lagi hubungin Flora, karena dia ngerasa gak ada harapan buat jadi miliknya Flora.Waktu si Flora update foto-fotonya yang sama Elmar, gak lama Elmar sms Flora, “Flora kebangetan ih,malah di upload fotonya”. Ya sebenarnya wajarlah ya yang namanya pacar upload foto berdua ke Jejaring Sosmed. Terus dia minta maaf sama Elmar karena dia lagi gak mau bertengkar sama Elmar. “Nyahahaiyaa maap, lupa -_- Pas mau aku hapus, malah udah ilang -_- Yaudah, aku pikir kamu yg ngapus. Maap maap -_-“. Dan Elmar balas smsnya Flora kayak gini, “Iya gapapa, Ra kita gak usah ada apa-apalagi ya, kita sampe sini aja, aku sayang ke luna dan sayang ke kamu juga. Aku gamau jahat, anggep aja itu upaya aku untuk nyoba lebih sayang ke kamuMaafin aku kalo emang aku banyak salah,dan maafin aku untuk nyangkal rasa sayang aku ke luna”
    Flora terpaku setelah membaca sms dari Elmar. Dia sendiri di kost, temennya Claudy dan Firda sedang ada tugas terbang. Terus dia menangis semalaman, sampai matanya bengkak. Dalam hatinya dia baru nyadar ternyata laki-laki seperti Elmar itu adalah laki-laki paling brengsek yang pernah dia kenal. Semalaman dia gak tidur karena penyesalan yang dia rasakan. Sejak saat itu, Elmar gak pernah lagi hubungin Flora. Ya, memang pada awalnya Flora selalu kangen sama Elmar, dia memang nyadar kalau Elmar itu brengsek. Tapi gak tau kenapa dia masih selalu merindukan laki-laki brengsek itu. Sampai pada akhirnya dia udah mulai terbiasa sendiri tanpa Elmar. Dia udah mulai ceria lagi. Sempat terlintas di pikiran dia untuk fokus ke flight nya.
    Dia pernah cek timeline twitternya Axel, mau mention Axel. Namun Axel udah punya pacar baru, jadi dia urungkan niatnya untuk mention Axel karena dia pikir dia takut mengganggu hubungan Axel dan pacarnya.
    Mulai lah hari-hari dia jalani sebagai status jomblo. Dan pernah sewaktu dia sedang pergi bersama Claudy dan Firda, teman SMA nya mengenalkan dia sama laki-laki yang namanya Nico. Perawakannya tinggi, putih, dan badannya berotot. Flora sempat dekat dengan Nico dan berusaha untuk move on dari cintanya Elmar. Sekarang dia lebih sering bbm-an sama Nico, waktu itu schedulenya Flora masih belum ada. Sampai pada akhirnya dia mendapat schedule terbang ke Pekanbaru. Betapa senangnya dia dapat schedule flight ke Pekanbaru. Buru-buru dia menghubungi orang tuanya dan memberi tahu kepada kedua orangtuanya bahwa dia akan flight dan menginap di pekanbaru selama 1 malam. Walaupun hanya 1 malam, tapi dia sangat senang bisa ke Pekanbaru dan bertemu kedua orangtuanya. Di Pekanbaru dia juga menyempatkan dirinya untuk bertemu dengan teman-temannya. Dia juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan Nico. Namun entah mengapa respon dari hatinya biasa saja ke Nico. Mungkin saja karena baru pertama kali bertemu.
    Esoknya setelah pulang terbang, dia masih sering berhubungan sama Nico. Namun makin hari bukannya makin ada perasaan yang timbul ke Nico, tetapi malah dia ingin menjauh dari Nico. Dia berpikir, dia gak sayang sama Nico. Kalau dia terus berhubungan dan pada akhirnya dia pacaran denganNico, kasian Nico nya. Kenapa? Karena Flora gak punya perasaan sayang atau suka sedikit pun ke Nico. Jadi dia berusaha untuk menjaga jarak dengan Nico. Dan usaha dia gak sia-sia untuk menjauhi Nico. Rasa bersalah yang dia rasakan ketika menjauhi Nico. Tapi ya mau bagaimana? Kalau dipaksakan terus-menerus, sama saja dengan memaksakan perasaan dia, sementara dia gak punya perasaan apa-apa terhadap Nico. Mulai saat itu mereka gak pernah berhubungan lagi.
    Setelah selesai flight training, Flora menanyakan jadwal flight training terakhirnya kepada temannya yang bekerja sebagai orang yang mengatur jadwal flight training. Namun temannya bilang kalau jadwal flight training terakhir Flora akan ada kemungkinan pada akhir bulan April. Sementara waktu itu Flora menanyakannya sekitar tanggal 9 April, berarti masih lama banget kalau Flora harus menunggu di kost. Kemudian Flora inisiatif untuk pulang ke Pekanbaru menjelang jadwal flight training terakhirnya keluar. Dia gak mau lagi nunggu jadwal flight training di kostan. Karena waktu itu dia menunggu jadwal flight training keduanya sampai 2 bulan, mungkin karena dia termasuk siswa pending waktu itu, jadi lama nunggunya. Terus dia biang ke temannya itu, “Yaudah kalo emang jadwalnya masih lama, aku pulang dulu ke Pekanbaru ya mas. Dari pada nanti aku nunggu lama lagi kayak kemaren”.Dan temannya menjawab, “Yaudah mba,pulang saja gak apa-apa. Tapi mba harus selalu stand by ya. Kalau nanti adakabar mendadak dari saya, mba harus siap untuk balik ke Jakarta. Saya akan selalu infokan mba .Dan Flora setuju dengan keputusan yang diberikan temannya itu.
    Dia sibuk mencari tiket pesawat murah untuk pulang kekampung halamannya itu. Dan akhirnya dia tertuju pada salah satu maskapai swasta yang harga tiketnya murah banget untuk PP (Jakarta-Pekanbaru dan Pekanbaru-Jakarta).Namun dia baru sadar kalau dia udah gak ada uang lagi di ATMnya. Kemudian dia meminjam uang temannya Firda dan Rafa. Sudah fix dia pulang ke Pekanbaru tanggal 12 April 2013. Dia pulang ke Pekanbaru tanpa memberi tahu orang tuanya terlebih dahulu, niatnya dia untuk memberikan kejutan kepada orang tuanya. Beberapa hari sebelum dia pulang, dia sempat mention Axel. Mention memberi semangat untuk UN, karena tanggal 15 April 2013 Axel melaksanakan UN. Ya, Axel memang masih SMA, sama dengan mantannya Flora yang putus dengannya akhir tahun lalu, Arya. Axeljuga satu sekolah dengan Arya, hanya saja mereka tidak satu jurusan. Axel IPA sementara Arya IPS.
    Setelah Flora mention dia, ternyata Axel merespon mention Flora. “Eh masih ingat mah :p” | “Haha ya ingatlah nyet, mas lupa :p” | “Hoho syukurlahApa kabar sek? :D” | “Haha baik banget nyet :D  Kau apa kabar nyet?” | Syukurlah sek :D Alhamdulillah baik. Gimana sama cowoknya sek? Baik2 aja?” | “Haha dah lama aku putus dah nyet. Kau gimana sama ceweknya?” | “Ha? Putus ngapa? Haha cewek mano? Udah putus dah sek” | “Malas lah cerita disini nyet, gak enak haha. Besoklah aku ceritain . Kau ngapa putus sama cewek kau nyet?” | “Oh oke :D Kau masih di Jakarta kan sek? Malas jugalah aku cerita disini :p” | “Haha masih nyet. Aku besok pulang ke Pekanbaru nyet :D Yaudah jangan cerita disini :p” | “Ha? Besok sek? Jam berapa?” |”Aku berangkat pagi nyet, nyampe Pekanbaru jam 7” | “Hee kenapa gak sore aja?Kalo sore bisa aku jemputBesok pagi aku ke SPN ha sek L”| “Gapapa do nyet, aku udah minta jemput sama teman aku kok ” | “Yaudah, besok jalan kita ya :D” |“Iya ni? Bawa aku keliling  Pekanbaru ya :p” | “Jangankan Pekanbaru, ke bandrek house kita langsung hahaha :D” | “Hahaha jauh kali tu :p Kau Senin UN bele :p”| “Hahaha iya iya sek, jalan kita ntar :D” | “Okedeh nyet, kabar-kabarin aja aku, jalannya jam berapa ya :D” | “Oke sek :D”. Ya begitulah sekiranya dialog antara Flora dan Axel yang kesenangan ingin ketemu.
    Hari yang ditungggu-tunggu Flora pun datang, dia berangkat dari kostnya sekitar jam 4 subuh ke bandara. Dia gak tidur-tidur seharian, gak tau kenapa dia gak ngantuk sama sekali. Pesawatnya take off pukul 05.20 sampai Pekanbaru pukul 06.45. Sampai di Pekanbaru, dia dijemput sahabatnya Tama. Rumahnya Tama jauh banget dari rumahnya Flora, tapi Tama mau aja jemput Flora ke bandara dan mengantar Flora pulang. Tama itu sahabat yang baik banget yang pernah dikenal Flora. Sampai di rumah, Flora nyuruh Tama mengetuk pintu, sementara dia sembunyi dibalik pintu. Ketika dibuka sama ayahnya Flora, ayahnya terkejut melihat Flora di depan pintu rumah. Dengan ekspresi wajah yang terkejut dengan mata yang melotot seperti orang ingin marah. Namun Flora hanya membalas dengan ekspresi senyum tanpa dosa ke ayahnya. Dan ayahnya gak jadi marah, lalu tiba-tiba ibunya keluar dari pintu rumah dan juga terkejut melihat anak gadisnya pulang.“Ondeh alaaaaah, lah sampai pulo nyo kamari. Ndak pulo mangecek jo awak do, alah jantungan awak dibueknyo” (read: Suda sampai pula dia disini. Nggak pula bilang ke aku. Sudah jantungan aku dibuatnya). Begitulah ibunya Flora marah dengan bahasa minangnya. Sementara Flora hanya menjawab, “Hehe maaf mam, kakak cuma mau ngasih kejutan aja :D”.
    Gak lama Flora dirumah, masih ada Tama dan kemudian Bunga sahabatnya datang kerumahnya. Sekitar jam 9 Tama pulang karena dia ada jam kuliah pukul 10 pagi. Bunga juga ada jam kuliah pukul 2 siang, makanya dia masih dirumah Flora. Banyak cerita tentang ini itu ke Bunga. Gak lama, dia dapat kabar kalau dosennya gak bisa masuk karena sedang keluar kota. Yaudah makin lama aja dia dirumah Flora. Terus Flora diajakin Axel jalan sekitar pukul 4 sore. Flora pergi jalan, Bunga sekalian pulang.
    Dijalan, dia banyak ngobrol sama Axel. Mulai dari masalah dia kenapa putus sama Elmar sampai masalah Axel putus sama mantannya. Akhirnya mereka  pergi nonton ke bioskop, dapat jadwal filmnya yang pukul 17.50. Waktu itu mereka nonton Oblivion. Karena jam nontonnya masih 2 jam lagi, jadi mereka pergi ke Sukajadi, ngelihat adik-adiknya Flora yang lagi berenang sama teman-temannya. Kira-kira udah satu setengah jam lebih disana, mereka balik ke bioskop karena filmnya akan dimulai beberapa menit lagi.
    Di dalam bioskop, mereka saling diam dan fokus ke film.Setelah beberapa lama, Axel mulai membuka pembicaraan. Setelah lama mereka ngobrol bareng, Axel menyatakan cintanya kepada Flora. Ya, Flora memang udah lama suka sama Axel, begitu juga dengan Axel. Axel bilang ke Flora kalau dia gak mau kecolongan lagi untuk yang ketiga kalinya. Waktu itu udah kecolongan sama Arya, dan kemarin-kemarin ini udah kecolongan sama Elmar. Karena sekarang Flora dan dia sama-sama jomblo, Axel cepat ngambil kesempatan. Dia mengatakan “I Love You” kepada Flora. Awalnya Flora hanya tertawa tersipu malu mendengar kata-kata Axel itu. Namun dia juga berpikir karena dia juga udah lama suka sama Axel, dia gak mau menyia-nyiakan rasa sayangnya ini kepada orang yang telah menyatakan isi hatinya kepadanya. Lalu Flora mengarahkan bibirnya ke telinga Axel dan membisikkan dengan lembut “I Love You Too”. Terus Axel nanya, “Jadi status aku apa dong?”. Flora nya cuma senyum-senyum malu. Sampai film selesai dan mereka mau pulang, Axel menanyakan ulang pertanyaannya tadi. “Status aku apa ya sekarang?”. Flora menjawab, “Pacar aku dong”. Langsung Axel bilang “Alhamdulillah”. Tanggal 12 April 2013 Flora dan Axel pacaran.
    Selama di Pekanbaru, mereka selalu ketemu. Ya yang namanya orang lagi kasmaran, bawaannya lagi senang-senangnya ketemu pacarnya.Namun Flora berharap akan selalu seperti ini sama Axel, selalu tertawa riang, selalu tersenyum bahagia tanpa ada pertengakaran diantara keduanya. Setelah 5 hari di Pekanbaru, tiba-tiba Flora mendapat kabar mendadak dari temannya tentang jadwal flight trainingnya yang terakhir. Dikabarkan dia flight training tanggal 18. Sementara dia pesan tiket pulang tanggal 20. Akhirnya dia buru-buru mencaritiket baru untuk segera pulang tanggal 17. Karena waktu itu dia mendapat kabartanggal 16. Segera dia mengabarkannya kepada Axel, Axel yang waktu itu sedangmenghadapi UN hari kedua. Dia ingin ketemu Axel hari itu juga. Setelah pergibeli tiket dengan diantar Tama, pulang beli tiket dia minta diantar kerumahAxel. Tama nge-dropin Flora di depan jalan rumahnya Axel. Kebetulan Axel ada dibengkel motor depan jalan rumahnya, sedang menunggu ban motornya yang bocorselesai di tambal. Selesai tambal ban, Axel mengajak Flora ke rumah gurubiologinya, Ibu Devi. Lumayan jauh, tapi ketika bertemu Flora, beliau sangat senang dan sangat mendukung hubungan kedua remaja itu. Ibu Devi memberikan pesan kepada mereka, bahwa mereka harus selalu saling percaya, jangan pernah ada yang saling mengecewakan. Setelah pulang dari rumah Ibu devi, Axel mengajak Flora ke Mall Ciputra, mereka jalan sebentar untuk Photo Box. Setelah itu Axel mengantar Flora pulang ke rumah ibunya yang di Tampan.
    Esoknya, Flora berangkat ke bandara pukul 13.00 siang.Pesawatnya take off pukul 15.35. Setelah itu dia check in dan pergi ke waiting room. Sudah ada Axel disana, Flora heran kenapa Axel bisa masuk ke waiting room. Sementara orang yang bisa masuk ke waiting room itu orang yang memegang boarding pass, sedangkan dia gak mempunyai boarding pass.“Kok kamu bisa masuk kesini? Kan kamu gak punya boardig pas”. Sambil tersenyum Axel menjawab, “Ya bisa dong sayang, abang aku tadi yang bantuin aku masuk kesini, hehe”. Ooh ternyata abangnya, pantesan dia bisa masuk ke waiting room. Beberapa menit sebelum naik ke pesawat, ada panggilan untuk penumpang yang akan berangkat ke Jakarta pukul 15.35. Axel memberikan Flora boneka, lalu dia juga pesan kepada Flora untuk gak macam-macam di Jakarta. Flora mengangguk sambil tersenyum haru. Kemudian Axel mencium keningnya Flora. Pada saat itu Flora ingin menangis, namun dia tahan semua rasa sedihnya. Dia yakin dia pasti akan bertemu dengan Axel lagi. Walaupun sekarang mereka akan baru memulai suatu hubungan jarak jauh. Flora sangat mencintai Axel,begitu juga dengan Axel, yang selalu berharap gak akan pernah kehilangan Flora.Apalagi dengan ibunya Axel yang sudah memberikan lampu hijau kepada mereka berdua. Langgeng yah Flora – Axel ^^

    **SEKIAN**
  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    BBS FAJAR SHOBIH™ Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan