• Ku Relakan Bahagia ku Demi Sahabat

    Pagi itu, aku terbangun dengan mata yang sembab dan membengkak. Semalam aku menangis di kamar sampai ketiduran. Entah berapa lama aku berderai air mata. Yah, aku baru saja mengalami kejadian yang membuat aku begitu sakit. Seorang cowok yang tanpa sengaja masuk dalam kehidupanku kini malah menghancurkan semuanya......



    Aku mengenal Dimas dari Santi,teman dekatku. Kebetulan tiap malem Dimas latihan silat di samping ponpes tempat ku mengaji kala malam hari. Awalnya aku biasa aja dengan kehadirannya. Ga ngefek sama sekali. Tapi hari-hari berikutnya Dimas memulai kedekatan kami dengan sekedar menitip salam padaku. Ga ada yang spesial memang. Tapi hari-hari ku kini mulai terasa indah dengan keberadaanya.

    Hanya saja kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Disaat aku mulai menyukainya, tak ku sangka Dimas malah nembak Santi. Aku bener-bener ga tau harus berbuat apa. Tentu saja aku tak bisa menyalahkannya karna ini memang hak mereka. Aku mencoba  ikhlas dengan hubungan mereka. Aku berusaha tegar dan mendukung hubungan mereka meski sebenarnya hati ku begitu sakit. Itu semua aku lakukan karna aku masih menghargai Santi sebagai shbat ku. Aku memilih mengalah daripada harus kehilangan sahabat ku hanya karna seorang cowok. Meski hati kecil ku masih tetap mengharapkan Dimas.

    Meski pacaran ama Santi,tapi nyatanya tetep aja Dimas ga pernah absent menghubungi ku. Entah sms atau pun telpon. Aku bingung harus bersikap gimana. Karna rasa ikhlas ku lah yang kini menuntunku untuk tetap berhubungan dengan dimas. Jujur saat itu aku benar-benar  telah merelakan Dimas.

    Jadi apa salahnya jika aku menerima telpon dan smsnya. Sayangnya pikiranku masih terlalu cetek untuk menyikapi hal itu.  Tentu saja kedekatanku dengan Dimas yang telah ku anggap “teman” itu membuat Santi cemburu. Ia mengira Dimas selingkuh. Dan aku lah selingkuhannya! Kini antara Aku dan Santi serasa ada pemisah yang membuat kami tak lagi bisa seakrab dulu. Ada rasa canggung saat kami ngobrol,seperti orang yang baru kenal.

    Hampir  2 tahun lamanya aku tak pernah bertemu lagi dengan Dimas sejak saat itu. Ia tak pernah lagi menghubungiku,atapun Santi. Dimas seperti menghilang di telan bumi. Akupun perlahan bisa menghapusnya dari ingatan ku dan Santi juga telah kembali seperti sedia kala,meski sekarang ia agak tertutup soal cowok.

    Kini hari-hari ku semakin berwarna setelah berhasil lolos seleksi dan masuk di SMK favorit di kota ku. Yah,menjadi anak baru tentunya bukan hal yang gampang. Karna aku termasuk anak yang sulit beradaptasi. Aku terlalu cuek dengan apa yang ada di sekitar ku. Namun kini aku telah memiliki beberapa teman akrab.

    Tapi hanya satu yang kurasa telah benar-benar akrab. Namanya Putri. Dia temen sebangku ku. Anak nya cukup asyik, meski terkadang ada saat-saat dimana  aku merasa muak padannya. Ada bberapa sifatnya yang tak ku suka. Dia terlalu pede dan kalo ngomong ato ngpapa’’in asal jeplak aja!uukh..yang paling bikin aku sebel saat bersamanya, ngeliat cowok ganteng dikit aja langsung dah tuh kaya ikan kena pancingan. Klepek-klepek ga jelas! Mending kalo di niatinama satu cowok. Nah ini.. tiap ada cowok selaluu aja tingkahnya gtu. Bikin aku tambah mual. Tapi mo diapain juga dia tetep temen terbaik ku(untuk saat ini).

    Entah mimpi apa yang ku dapat semalem, pagi itu aku shock setengah mati denger cerita putri soal cowok barunya. Cowok itu... Dimas!! Dimas yang ku kenal bberpa tahun lalu. Yang telah hilang dari kehidupanku setelah menorehkan luka di hati ku. Aku tak habis pikir! Aku memang telah mengenalkan putri pada temen ku yang posisinya juga sbg temen deketnya Dimas.  Tapi aku ga pernah mikir semua ini bakal salah alamat.

    Justru Dimas lah yang kini berpacaran dengan putri. Oh god!! Semoga waktu sedang bercanda..! aku ga mau kejadian itu terulang kembali. Aku takkan sanggup jika harus mengulangnya. Berpura-pura tegar seperti dulu. Aku muak!! Tapi kenyataanya kini,mereka memang pacaran. Tak ada yang bisa ku lakukan selain merelakan mereka. Sama seperti yang ku lakukan dulu. DEMI SAHABAT,!!  T,T
    oo0(^_^)0oo

    0 komentar

  • Puisi - Rintihan isi hati

    Ku tuliskan sebuah kata yaitu  isi hatiku padamu melalui rangkaian kata indah seakan menajadi

    puisi cinta
    Membaur dengan cinta dan segumpal harapan
    segumpal sakit dan air mata karena kau bersama dia
    hati yang selalu berharap



    hati yang penuh dengan cinta
    selalu menyesakkan dada
    kau selalu memberi harapan
    agarku selalu menunggu mu
    tapi di belakangku kau dua kan rasa ku dengannya
    ribuan kata indah mengungkapnya
    begitu terasa memuakkan

    kurangkah yakinnya kau padaku
    sedetik pun kau selalu dibennak ku
    dalam angan hanya ada dirimu
    dalam mimpi betapa indahnya dia
    suara yang menentramkan hati
    sebuah senyuman mesra menhangatkan jiwa

    tak ingin melepaskan mu
    tak sanggup kehilangan indahnya, cinta
    Aku menunggu apa harus ku meninggalkan mu
    aku pergi atau ku menunggu

    jujur lah padaku
    agar ku tahu akan rasa dan apa yang ada di benak mu
    aku mencintamu
    aku menyayang mu

    pilih aku atau dia
    ku kan pergi jika kau memilih dia
    dan kan selalu tersenyum menatap indah nya mata yang selalu memberi harapan indah bersamamu
    Rintihan isi hati ini kan selalu menjadi sebuah saksi
    Saksi cinta , saksi sakit nya menunngu dan di duakan hati antara kau aku dan dia

    0 komentar

  • SEBERKAS LUKA MASA LALU

    Ini adalah kisah tentang seseorang yang meninggalkan dan yang di tinggalkan
    Yach , kisah yang mungkin tak biasa di ungkapkan dengan kata-kata , hemm
    Rhisa masih asyik dengan buku diary nya , sambil melihat-lihat keindahan bintang di balik jendela kamarnya , entah kenapa ia tiba- tiba saja teringat peristiwa , 13 tahun silam , yang ,masih menyisakan luka hati yang paling dalam ,



    Dulu , saat Rhisa masih SD , Rhisa punya teman , yach bisa di bilang sahabat lah , namanya Dhina .Hubungan mereka cukup dekat , bisa di bilang seperti saudara, berhubung umur Dhina lebih muda dari Rhisa , jadi  Dhina sudah Rhisa anggap seperti saudara sendiri ,

    Segala susah dan senang mereka berbagi bersama , begitu juga dengan orang tua Rhisa yang sudah menganggap nya seperti anak sendiri , terutama ayah nya Rhisa. Ayah Rhisa begitu sangat menyayangi Dhina seperti beliau menyayangi anak nya Rhisa .


    Tapi semua itu hanya sesaat , semua berubah menjadi perih yang sampai saat ini masih Rhisa rasakan , semua berawal saat ayah Rhisa sakit keras , saat itu Rhisa sedih sekali   , Rhisa butuh kehadiran Dhina di sisi nya , yach sekedar memberi semangat atau menghibur seperti apa yang Rhisa lakukan saat Dhina di marah ibunya . Dhina adalah satu-satunya orang yang Rhisa harapkan saat itu , tapi .sekalipun Dhina tidak pernah datang menemui Rhisa, apalagi untuk sekedar menjenguk ayah Rhisa , entah apa masalahnya sehingga ia begitu tega dengan Rhisa.


    Hingga Ayah nya Rhisa mengehembuskan nafas terakhir , Dhina pun tidak muncul di hadapan Rhisa saat itu, Rhisa hanya menahan perih dan sedih sendirian, .


    Seteleh tujuh hari pasca meninggalnya ayah nya , Rhisa pun mulai masuk sekolah ,meski hati masih di rundung duka , ia berharap dapat menemui  Dhina , hari ini dan meminta alas an tas perubahan sikap Dhina yang belakangan ini berubah drastis.  , tapi apa yang Rhisa dapat , sepatah kata pun Dhina tidak menyapa Rhisa ,walaupun sekedar untuk menanyakan kabar Rhisa , sehingga mau tidak mau Rhisa  pun nekat  untuk kerumah nya  minta penjelasan dari  Dhina TERLAMBAT ! ternyata Dhina sudah pindah rumah ,Rhisa juga tidak tahu dia pindah di mana sekarang , yang ada di benak Rhisa sekarang adalah sebenarnya apa yang terjadi , dan ini tidak adil rasanya buat Rhisa. Dhina sahabat Rhisa telah pergi .


    Seiring berjalan nya waktu dan setelah sekian lama , tiba- tiba saja Rhisa  tidak sengaja bertemu dengannya di jalan,Dhina bersama dengan orang lain saat itu ,Rhisa pun mengejar nya sambil memanggil- manggil namanya , Dhina sempat menoleh kearah Rhisa , dan setelah itu ia pergi berlalu meninggalkan Rhisa. Rhisa pun lagi –lagi kehilangan jejak , Dhina sahabat nya itu , ia pun menangis , tiba- tiba muncul kebencian yang sangat luar biasa dalam dirinya. Dan ia pun berjanji pada diri nya sendiri ,
    Mulai saat itu , Rhisa akan berhenti untuk mencari Dhina dan berhenti untuk meminta penjelasan lagi , habis sudah kesabaran Rhisa , yang ada hanya sebuah luka yang mendalam,. Pengalaman yang begitu menyakitkan membuat Rhisa tidak percaya lagi apa yang nama nya ‘SAHABAT “
    .

    Tanpa terasa air mata Rhisa  mengalir menetes membasahi buku diary nya, Rhisa pun cepat” mengusap air ,matany itu dan berlalu , hingga ia terlelap bersama mimpi –mimpi hingga mentari menyambut nya esok pagi . (Di adopsi dari cerita sahabat , sebuah kisah nya )

    0 komentar

  • Ketika perbedaan tak mungkin bersatu, Pergi dengan indah adalah jalan terbaik

    Ini cerita saat saya duduk di bangku SMK . Salah satu sekolah yang ada di Kota Pekanbaru ini .
    Langsung ke pokok cerita saja ia !!!
    Saya punya Band di sekolah dan pas kali kami berlima sekelas . Dalam band kami sih salah satunya ada personil kami yang cewek . Dia vokalis . Nama nya ‘mutia’ .



    Mungkin selama kami sekelas aku dan mutia ini paling jarang kali cakapan . Cuma ngomong pas mau nge’jam aja . Padahal kami sekelas 3 tahun .
    Teman-teman gosipin kami biar dicomblangin . Tapi kami berdua biasa aja .
    Maklum aku waktu itu udah punya cewek dan dengar-dengar dia juga udah punya cowok .
    Waktu berjalan begitu saja .
    Sampai pada saat kami kelas 3 di pertengahan Semester .
    Waktu itu kejadiannya pas di Lab jaringan sekolah ku .
    aku canda tawa dengan teman ku fajar . entah kenapa dia nggak sengaja dorong aku .
    Kebetulan mutia ini lagi tiduran di bawah . eh aku jatuh dekat dia .
    Mungkin nggak kepeluk tapi dia kaget . trus dia keluar dan aku samperin .
    Ternyata dia nangis di luar . katanya dia kaget makanya nangis .
    Setelah itu aku minta maaf . tapi ntah kenapa hati ini nggak enak aja sama dia .
    Aku minta aja nomor hp nya sama fajar . dapet deh .

    Pulang sekolah tiba . sesampai di rumah aku kepikiran kejadian itu .
    Aku coba sms dia . eh pucuk dicinta ulam pun tiba . dia ngebalas . hhahaha .
    Hari demi hari kami sering smsan dan lambat laun dalam hati ini timbul rasa suka .
    Aku pun tau dia masih punya cowok . sedangkan aku udah putus .
    Tapi tetap aja aku dekatin dia terus .

    Sampai suatu saat aku dapat kabar dia putus dengan cowok nya .
    Agak kaget tapi lumayan senang . ckckck .
    Dengar kabar ini aku makin semangat .
    Hampir 2 bulanan kami dekat dan support teman-teman buat nembak dia pun makin banyak .
    Disini aku galau kali . kami beda agama dan nggak mungkin pacaran .
    Tapi aku berfikir lagi, Cuma sekedar pacaran gpp kan dicoba . toh nggak sampai nikah .

    Esok harinya .
    Setiba aku lagi duduk dengan dia, aku beranikan diri buat nembak dia .
    Tapi hal hasil dia nggak jawab cinta ku .
    Kecewa tapi aku tetap berusaha .
    Di saat kami dekat ada adek kelas kenal dan dekat dengan aku .
    Aku pun ngerespon tapi cuma anggap adek tapi dia anggap kami serius .
    Suatu saat dia nembak aku dan disitu aku mikir ‘bagus aku trima dia daripada mutia yang nggak jelas’ .
    adoh !!! setan mulai mengugat pikiran ku .
    akhirnya kami jadian .
    besok nya pas di sekolah pandangan mutia kelihatan lain dengan aku . mungkin dia dendam .
    tapi aku nggak bisa bohong kalo sebenarnya mutia lah yang aku pilih daripada adek kelas aku ini .
    sewaktu pulang sekolah aku ketemu dengan mutia .
    aku ceritain apa yang sebenarnya aku rasain .
    ‘mut, aku sayang sama kamu . aku pingin kita dekat lagi . aku pasti putusin dia demi kamu’
    Cuma gitu aja dia langsung nangis di depan aku .
    Aku bingung kenapa dia bisa sampai kek gitu .

    Sampai dirumah aku sms cewek aku ini dan bilang putus .
    Mau nggak mau dia harus terima . mungkin aku jahat tapi daripada dia nyesal aku bohongin nantinya .
    Akhirnya aku jomblo lagi dan mutia tau .
    Kembali lagi deh aku dekat dengan mutia . senang nya ..
    Dan waktu berjalan aku nembak dia .
    Yess,, dia trima aku . hahhaha ..
    Tanggal 25 april 2010 .

    Hari-hari kami jalani berdua sampai kami kuliah .
    Pas kali kampus kami berdekatan . bisa sering ketemu .
    Merasa hubungan kami makin baik .
    Selama setahun lebih kami bersama .
    Sampai suatu saat tekanan dari luar kami alami .
    Dia ketauan pacaran dengan aku yang beda agama . tapi kami tetap nekat lanjutinnya .
    Padahal kata-kata putus hampir terucap tiap kali kami konflik .
    Sedih liat kayak gini .

    Waktu berjalan hubungan kami ditekan lagi karana agama .
    Disini kami udah hampir cape dan kata putus pun jadi ujungnya .
    Aku coba menjelaskan tapi dia tetap mau putus .
    Terfikir juga kalo semu nggak bisa dipaksain karna hanya sakit yang ada .

    pejamkan matamu di hadapanku
    kan kucium kau tuk terakhir kalinya
    sudahlah kita tak mungkin untuk bersama
    perbedaan membuat kita terpisah
    genggamlah tanganku ini
    aku bahagia saat bersamamu
    usaplah setiap tetes airmatamu
    usah kau tangisi perpisahan ini
    bukanlah keinginan kita berpisah
    perbedaan membuat kita terpisah
    dengarlah suara hatiku
    aku bahagia saat bersamamu
    ingatlah sumpahku ini
    aku bahagia saat bersamamu
    aku bahagia bahagia
    aku bahagia saat bersamamu
    Tapi beberapa hari kami putus . ehh sama-sama nggak tahan .
    Akhirnya coba lagi deh ..
    Mungkin terasa aneh jadinya hubungan ini .
    Paksain bersama padahal nggak bisa bersatu ..

    Akhirnya keulang lagi konflik kami , dan kali ini memang harus putus .
    Disaat ulang tahun aku udah dekat .
    Tapi aku pingin dia ada pas ulang tahun aku nanti nya .
    Dia ngertiin aku dan mau bersama ku sampai tahun 2011 ini habis .

    Tibalah tanggal 31, dimann ujung bersama kami .
    Aku berniat ngjak dia jaln malam ini dan dia mau .
    Inilah malam pertama kami jaln bersama .
    Di saat kami mau putus waktu jalan malam itu ada .
    Kemarin-kemarin kami nggak dapat waktu pas buat jalan malam .
    Waktu berjalan seakan cepat dan nggak ingin semua ini berakhir . hal yang aku mau nggak mungkin terjadi .
    Bersama kami selesai . saat aku pulang dan pisah dengannya, dia sms aku hanya bilang ‘kita putus sayang’.
    Aku nggak jawab dan udahin smsan dengan dia . lalu dia sms hany bilang ‘mutia nggak bisa tidur karna mikirin kamu yang nggak jawab . mutia pingin putus’.
    Tetap aja aku nggak balas .
    Disini aku mulai ikhlas dengan kenyataan hubungan kami . dan memang semua ini harus di akhiri .

    saat ku tak mampu bertahan lagi yang ku mau hanya tak menyakitimu biar saja kau tahu sendiri cinta itu tak hanya mencari kesenangan diri saat ku harus katakan perpisahan yang kau mau hanya ku tetap bersamamu aku sangat mengerti sayangku tapi maafkan ini semua harus berakhir aku masih cinta itu sebabnya ku pergi aku masih sayang itu sebabnya ku minta kau berpikir cinta bukan luka, tapi cinta memahami semoga hidup ini lebih berwarna bagi kita meski harus berpisah jauh biar saja kau tahu sendiri cinta itu tak hanya mencari kesenangan diri
    Esok nya aku sms dia dan dia ulangi pernyataan putus itu .Yasudahlah, aku trima kami putus .Mungkin ini jalan yang harus kami lalui buat ke depannya .Bukan karna putus kami mis’komunikasi . sampai sekarang kami tetap jalin hubungan baik kok .Karna prinsip kami berdua ‘pertemuan di awali dengan baik , begitu juga perpisahan di akhiri dengan baik’.
    Semua telah berakhir Tak mungkin bisa dipertahankan Hanya luka jika kita bersama Karma jalan ini memang berbeda Semua yang terjadi tak akan kembali jalan kita memang berbeda Namun hati ini tak ingin kembali Ku yakin kita akan bahagia Tanpa harus selalu bersama Tak perlu di sesali Tak usah di tangisi Ku yakin ini jalan terbaik Walau kita tak lagi berdua Tak perlu di sesali Tak usah di tangisi
    Sekarang aku ikhlas .Semoga dia dapat yang terbaik dari aku dan bahagia nantinya dengan pasangan hidupnya .Amin .

    saat ku tak mampu bertahan lagi yang ku mau hanya tak menyakitimu biar saja kau tahu sendiri cinta itu tak hanya mencari kesenangan diri saat ku harus katakan perpisahan yang kau mau hanya ku tetap bersamamu aku sangat mengerti sayangku tapi maafkan ini semua harus berakhir aku masih cinta itu sebabnya ku pergi aku masih sayang itu sebabnya ku minta kau berpikir cinta bukan luka, tapi cinta memahami semoga hidup ini lebih berwarna bagi kita meski harus berpisah jauh biar saja kau tahu sendiri cinta itu tak hanya mencari kesenangan dirisaat ku tak mampu bertahan lagi yang ku mau hanya tak menyakitimu biar saja kau tahu sendiri cinta itu tak hanya mencari kesenangan diri saat ku harus katakan perpisahan yang kau mau hanya ku tetap bersamamu aku sangat mengerti sayangku tapi maafkan ini semua harus berakhir aku masih cinta itu sebabnya ku pergi aku masih sayang itu sebabnya ku minta kau berpikir cinta bukan luka, tapi cinta memahami semoga hidup ini lebih berwarna bagi kita meski harus berpisah jauh biar saja kau tahu sendiri cinta itu tak hanya mencari kesenangan diri

    0 komentar

  • Jarak Cinta

     Meita baru saja menerima amplop yang di dalamnya berisi kertas yang menyatakan apakah ia lulus ujian nasional SMA tahun ini. Tentu saja perasaannya deg-degan sekali sebab tulisan di kertas itu sangat menentukan apakah usahanya belajar selama tiga tahun di SMA Negeri 1 Kendatala sia-sia atau tidak. Dengan nafas yang masih tersengal-sengal karena dipeluk oleh teman-temannya dengan kencang sembari meluapkan ekspresi kegembiraan dan rasa syukur sebab mereka sudah dinyatakan lulus terlebih dahulu daripada Meita. Baru beberapa detik Meita merobek amplop dan mengintip isinya, Meita langsung melonjak kegirangan. Mama Meita menjadi sasaran kegembiraan dia. Tante Restanti hanya geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah lucu putri sulungnya yang masih tetap menggelendot manja di pundak Tante Restanti.



    Tiba-tiba lagu pretty boy dari M2M mengalun dari handphone Meita yang berada di saku roknya. Getaran ringtone itu membuat Meita geli lalu cepat-cepat melihat sms dari siapa yang dating. “Mei mama pulang dulu ya. Kalau kamu mau main dulu sama temen-temen kamu mama izinin kok,” ujar Tante Restanti. ”Oke sip Ma”, timpal Meita sembari melihat sms yang masuk.
          From  :  Becak (+6285740968***)
          Message : ”Gimana Kodokku Cantik kamu lulus apa gak?
          Meita hampir saja lupa memberi tahu Genta pacarnya tentang kabar gembira ini. Untung saja Genta sms disaat yang tepat.
          Buru-buru Meita mengabarkan bahwa ia lulus kepada Genta. Genta adalah pacar Meita yang baru duduk di kelas sepuluh satu sekolah dengan dia.
          Euforia kelulusan kelas dua belas telah usai sekarang saatnya mereka yang dinyatakan lulus untuk memutuskan akan melanjutkan ke perguruan tinggi, melamar pekerjaan lalu bekerja atau pilihan lain yang mereka tentukan sendiri.
          ”Ma aku bosen di rumah ni. Bingung mau ngapain. Pengen main tapi kok temen-temen pada sibuk mendaftar kuliah,” ujar Meita sambil menggerutu.
          ”Ya udah sono kamu juga ikutan mereka aja daftar. Nemenin mereka toh juga gak papa si Mei? Jangan mentang-mentang kamu udah tenang gara-gara keterima PMDK. Kamu juga perlu tahu gimana susahnya cari kuliah,” jawab Tante Restanti.
          ”Iya-iya Ma. Aku turutin saran mama deh. Lagian si Genta juga masih sekolah paling,” ujar Meita.
          Meita mutusin buat nelpon Fani ”Blonde” sahabatnya sejak TK.
          ”Hallo Blond planning lo hari ini ngapain aja?”
          “Hmm apa Mih suara lo kagak kedengeran ni. Speaker hp gue soak,” jelas Blonde sambil nguap dan kucek-kucek mata.
          ”Ah elo mah molor mulu. Elo mau ngelengkapi berkas-berkas pendaftaran gak? Hari gue lagi baik hati mau banget nemenin elo Blond.”
          ”Eh eh tunggu. Elo ngomong apa Mih? Tumben elo baik gini. Lagi kumat apanya ni? Jangan-jangan elo ada pamrih ya?” selidik Blonde.
          ”Ih elo parno mulu pikirannya ke gue. Gini-gini gue jelasin detailnya. Gue hari ini boring banget gak ada kerjaan. Tu si Becak juga lagi sekolah. Gristi adik gue juga sekolah. Mama kerja. Masak gue di rumah sendirian ma kura-kura gue. Bisa lumutan ni badan.”
          ”Oh gitu. Iya deh kamu ntar temenin gue ke SMA ya? Gue mau cari piagam gue yang masih disimpen sama Pak Tamto. Itung-itung kalo elo lagi mujur elo bisa ketemu sama Genta.”
          ”Oke siip Blond. Dua puluh lima menit lagi gue sampai ke rumah elo. Sono buruan elo mandi.”
          ”Beres Mih.”
          Lima belas menit kemudian Meita sudah meluncur ke rumah Blonde dengan skuter matik keluaran terbaru. Jarak rumah Blonde dengan rumah Meita cukup jauh juga si. Kira-kira sepuluh kilometer.
          ”Tin-tin-tin.”
          Meita membunyikan klakson motornya setibanya di depan rumah Fani ”Blonde”. Biasanya Meita langsung turun dari motornya sambil menggedor-gedor gerbang rumah Blonde yang terbuat dari besi tak lupa dengan teriak-teriak memanggil nama Blonde.
          Blonde sudah hapal dengan kelakuan temannya yang satu ini jadi dia sudah maklum dan hanya bisa ketawa melihat tetangganya ngomel dengan ulah Meita.
          ”Rambut elo benerin dulu tu Mih. Apa gue harus pinjemin elo sisir?”
          Dasar si Meita emang muka tembok tanpa ragu-ragu dia mengiyakan tawaran si Blonde.
          Lima menit mereka habiskan hanya untuk ngobrol di depan rumah Blonde. Blonde melirik jam monol square yang melingkar di pergelangan tangannya.
          ”Mei ayo buruan berangkat udah jam sepuluh ni.”
          ”Ayo Blond. Pake ni helm.”
          ”Gue naik ke motor elo sekarang ya?”
          ”Iya Blond. Pegangan ya. Gue mau pacu ni motor sekenceng mungkin.”
          ”Dasar gila elo. Ati-ati. Awas ya gue belum nikah sama Mas Fredo.”
          Mereka berdua langsung berubah mimik mukanya ketika sampai di depan SMA Negeri 1 Kendatala.

          ”Sumpah Mih gue bangga banget sempet bisa sekolah di SMA segede ini. Apalagi kita menghuni kelas KEDUBES ID dengan segala kegokilannya.”
          ”Haha iya dong.”
          Tiba-tiba suara yang familiar di telinga mereka mengagetkan lamunan dua anak-anak yang lagi kegirangan ini.
          ”Meita ? Fani ? Mau ngapain ?”
          ”Ehm oh,” jawab mereka setengah kaget terbata-bata.
          ”Bu Gik ? Kita ke sini mau ngurus piagamnya Fani Bu.”
          ”Iya Bu. Piagam saya masih di sekolah dan disimpan Pak Tamto.”
          ”Ya sudah selesein dulu kepentingan kalian. Semoga sukses ya.”
          ”Iya. Amin dan makasih ya Bu.”
          Kira sudah dua jam mereka berada di SMA Negeri 1 Kendatala dan urusan Fani sudah selesai namun mereka belum juga ketemu dengan Genta.

          Mereka mutusin buat kangen-kangenan dulu ke kantin Pak Alex. Jaman-jaman ngutang es dan gorengan habis pelajaran olahraganya Pak Wal, tambah sate kerang tapi gak bayar, mie ayam minta tambahan suwiran daging ayam. Pikiran mereka melayang kepada kenangan masa lalu. ”Nice and sweet memory,” batin mereka.
          “Mei itu si Genta.”
          “Gentaaaa,” panggil Mei.
          Genta masih kebingungan karena belum menemukan asal suara yang memanggilnya. Genta memutuskan untuk berlalu begitu saja dan tak menghiraukan asal suara tadi.
          ”Gen kayaknya tadi ada yang manggil kamu deh,” tanya Aria teman Genta.
          ”Iya sih Yak tadi aku juga denger. Tapi aku bingung siapa yang manggil aku. Suaranya kayak familiar banget di telinga kita ya?”
          ”Hmm. Bener sih katamu Gent.”
          ”Tadi kan kita terburu-terburu takut telat lalu dimarahi Pak Wal.”
          ”Ya udahlah Gen lupain aja suara tadi.”
          Genta dan Aria menganggap suara tadi hanya halusinasi dan imajinasi mereka belaka. Padahal tadi kan memang ada suara yang memanggil Genta. Bagaimana kalau Meita tahu soal ini ya? Pasti dia langsung sedih dan merasa sudah tak ada artinya di hati Genta.
          Meita memilih untuk sms Genta terkebih dahulu.
          To  : Becak (+6285740968***)
          Message : “ Cak kamu tadi kok gak noleh si waktu aku panggil?”
          Lima menit kemudian balasan dari Genta diterima Meita.
          From  : Becak (+6285740968***)
          Message : “Apa Kodok ? Kapan kamu manggil aku ? Kamu ke sekolah tadi ?
          Sepuluh menit kemudian Genta menerima balasan pesan dari Meita
          From  : Kodok (+6285727802***)
          Message : ”Alah kamu sama suara pacar sendiri aja lupa. Ya uda deh mending ngurusin cewek laen aja sana !!!! L”
          Maksud Meita mengirim pesan singkat semacam itu adalah agar pacarnya mengubah sikap playboynya yang selama ini sukar dihilangkan.
          Sudah seminggu lebih Genta dan Meita tidak kontak-kontakan. Keduanya kukuh mempertahankan pendapat masing-masing. Mereka tidak ada yang mau saling mengalah. Ego mereka berdua memang gede banget.
          Fani ”Blonde” sebagai sahabat Meita tak tega melihatnya. Ia berinisiatif untuk menasehati Meita.
          ”Mei udahlah kamu yang umurnya lebih gede daripada dia mendingan ngalah dikit gak papa lah. Toh ini juga buat kepentingan kalian berdua.”
          ”Blond aku udah capek. Selama setahun lebih kita pacaran sikapnya gak berubah-berubah.”
          ”Iya itu konsekuensi elo terima dia jadi pacar kamu. Elo kudu siap nerima dia apapun keadaannya.”
          ”Iya-iya !! Hati gue sebenarnya gak tahan juga lama-lama didiemin ma dia mulu. Gue telpon dia deh.”
          Meita memencet tombol di handphone Nokia E 51 miliknya. Sudah bisa ditebaklah nomor siapa yang dia hubungi. Baru beberapa detik saja sudah ada tanda bahwa nomor Genta aktif. Entah kenapa selama tiga menitan kuping Meita ditempelin di speaker handphonenya yang ia dengar hanya lagu ” I Will Fly ” kepunyaan Ten 2 Five.
          ”Ni anak ke mana sih? Ditelepon gak diangkat-angkat. Bangga banget dia bikin idup gue kayak gini. Dasar cowok !!!” umpat Meita di batin.
          Tak disangka di ujung telepon muncul suara serak cowok yang membuat jantung Meita berdegup kencang.
          ”Napa Kodok tumben nelpon aku? Udahan ya marahnya ?”
          ”Ih pede banget kamu Cak. Maksudku nelpon kamu tu, ntar malem kita ketemuan di kafe tempat biasa. Jam tujuh kamu jemput aku ya !”
          ”Telpon-telpon malah nyuruh-nyuruh. Huu dasar kamu Kodok jutek J. Kamu dandan yang cantik ya.” Emmuacch. Bye.”
          Mulut Meita tersekat mendengar kalimat penutup yang keluar dari mulut Genta. Dia hanya bisa menelan ludah dengan muka berekspresi kaget.
          Sudah tak sabar Meita menanti pukul 19.00 WIB. Dari tadi dia hanya mondar-mandir kamar dan teras rumah.
          ”Mei pakaian kamu dirapiin dulu tu. Ngapaian sih diberantakin semua. Pakai dikeluarin dari lemari semua??” omel Mamanya.
          ”Upps iya deh Ma. Tadi Meita lupa sih. Saking semangatnya mau ketemu Genta.”
          ”Ciee anak mama lagi girang kayaknya malem ini.”
          Gristia adik Meita pun ikutan nimbrung.
          ”Kak nanti jangan lupa Grist titip silver queen chunky bar ya?”
          ”Ih enak aja kamu nyuruh-nyuruh aku ?”
          ”Iya kamu paling nanti juga gak beli kan ? Paling kamu juga nanti dikasih sama Kak Genta. Ihiiir. Liat tu pipi tembebmu berubah merah kayak kepiting rebus J”
          Deru knalpot menghentikan pembicaraan tiga perempuan sedarah tersebut.
          “Ma, Grist Meita berangkat dulu ya.”
          ”Iya ati-ati,” jawab Tante Restanti dan Gristia serempak.
          Angin malam yang semilir menyelinap masuk ke kulit yang membalut tulang-tulang yang menyusun badan Meita.
          ”Kamu kedinginan ya Kodok?”
          ”Ih sotoy banget kamu Cak,” jawab Meita gengsi sehingga ia terpaksa berbohong.
          ”Gak usah bohong deh. Udah ketahuan tangan kamu dingin kok. Pakai jaket aku ya?”
          Awalnya Meita enggan mengiyakan tawaran Genta. Akhirnya ia mau juga setelah dipaksa.
          Mereka memilih tempat duduk dengan view keramaian malam jalan di kota Kendatala.
          Obrolan mereka pun mengalir ringan dan penuh canda tawa yang mencairkan suasan kebekuan selama seminggu lebih ini.
          ”Cak apakah kamu masih akan sayang ma aku kalau aku nanti berangkat kuliah ?”
          ”Iyalah Kodok sayang. Aku akan setia menjagamu. Karena rasa yang sudah lama tumbuh ini sulit untuk dilenyapkan. Telah lama kusimpan di tempat khusus dalam hatiku.”
          ”Kamu gak lagi ngegombal kan ?”
          ”Mana bisa aku gombal Kodoook ?”
          ”Idih keliatan deh boongnya. Jelas aja kamu pintar ngegombal. Kamu aja udah terkenal playboy gitu kok. Hehehehe.”
          ”Haha sudahlah gak usah bahas itu lagi.”
          Mereka menikmati dinginnya malam berdua.
          Malam itu adalah malam yang indah bagi mereka pasangan yang tengah menikmati indahnya cinta J.
          Dua bulan berlalu.
          Meita sudah resmi menyandang status sebagai mahasiswi STT Telkom Bandung setelah melalui serangkaian acara OSPEK.
          Sejauh ini hubungan Meita dan Genta lancar-lancar saja. Terkadang muncul masalah-masalah yang membuat hubungan mereka semakin indah. Masalah itu mereka hadapi dengan mudahnya.
          Namun sayang. Baru dua bulan lalu merayakan dua tahun hubungan mereka, Genta tiba-tiba saja mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan mereka.
          Meita tentu saja kaget bukan main dengan keputusan tiba-tiba dan sepihak yang diambil sama Genta.
          Meita sedih banget. Dia gak bisa bohongin perasaannya kalau dia sudah sayang banget sama Genta. Dia gak ngira Genta bisa nglakuin hal setega ini padanya. Genta sanggup buat ngrobohin tembok cinta kokoh yang sudah mereka bangun selama ini.
          Bandung, 23 Desember 2010
          ” Orang yang aku sayang ninggalin aku karena jarak yang misahin kita. Dia udah punya penggantiku, tapi aku senang karena dia tetap kembali ke aku seberapapun jauhnya dia pergi. Awalnya aku gak peduli dengan orang lain selama aku bahagia. Tapi ternyata tetap sakit, aku sakit melihat dia dengan yang lain daripada ketika aku melepasnya. Kemudian aku sengaja membuat dia mau atau tidak akan tetap melepas tanganku. Dan sekarang usahaku berhasil, harusnya aku senangkan???????
          Tapi kenapa aku sakit yah???? Ya Allah aku sakit. Menyadari kalau kali ini aku memang benar-benar sudah kehilangan dia. Maafin Meita ya Allah. Meita menangis malam ini. L ”
          Kalimat-kalimat itu yang Meita tulis di diarynya. Malam itu Meita ngeluarin semua uneg-uneg dihatinya. Air mata pelan-pelan meluncur dari pelipis matanya.
          ”Arrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrggggggggggggggggggggggh Genta jahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!!!!!!! L ” teriak Meita.
          ”Apa si salahku ke kamu Gen?? Kok kamu tega banget ma aku. Apa kamu gak tau ya? Aku sayang banget ma kamu. Udah berkali-kali kamu nyakitin aku tapi aku maafin kamu terus kan? Sering banget aku dianggep bodoh ma temenku hanya gara-gara kelakuanmu???Gilaag banget ya aku bisa pacaran ma playboy .Busuuuuuk.” TT

          Guling jadi sasaran empuk kemarahan Meita. Dicabik-cabik, dipukuli, dibentur-benturkan ke tembok. Parah banget pokoknya.
          Paginya mata Meita sembab dan menghasilkan mata panda yang menghiasi muka manisnya.
          Pikiran Meita nglantur kemana-mana. Konsentrasinya buyar.
          ”Jadi sudah begini adanya ya?? Hemmmmmmmmmmmmmmmmmph..Salaaah aku ternyata. Ya ya I see.. I know I’m nothing. Sadar kok . Mei Mei Meita. Inget Meit.” L
          Tiap hari selalu saja begitu. Meita menuhin diary, status di jejarsos (jejaring sosial) seperti facebook, twitter, blogg, ym, bbm, ovi, dll tentang perasaan di hatinya.
          ”Everything change. Everything falls apart. Life must go on. And I can’t stuck here. I’ll do recover my heart, and my life again. Everything. Don’t worry. I’ll be fine. J”
          ”Sepertinya memang fondasi hubungan kita yang sudah rapuh dari awal. Maunya gini gini gini gini. Tapi gak ada guna. Gak ada perubahan sedikitpun dari Genta. Yasudahlah aku saja yang berubah. Berubah sebisa mungkin belajar gak sayang lagi ke dia.”
          ”I can keep my eyes just for him. Aku yang terlalu sayang atau bego ya ?? Kenapa aku bisa ngertiin kalau dia sebrengsek itu. Dan aku peduli. Hmmmp.. Kayaknya ada yang salah dengan aku.”
          Dan ini adalah tulisan yang paling menohok.
          ” Dear Genta.”
          ”Aku pernah bilang seberapapun sulitnya hubungan ini. Meski akan banyak hati yang terluka karena kita. Kita tau, kita gak segampang ini dipisahin. Masih akan ada banyak pelangi setelah hujan. Walaupun sudah punya yang baru masing-masing nantinya. Rasa kita masih sama. Masih ada. Dan masih dalem. Sekalipun jarak yang misahin. Kita pasti kembali lagi. Anything, that words always resound in my head. Dan cuma itu yang aku yakini. Aku sayang kamu apapun yang terjadi (my) love is blind. How many times you hurt me ?? I don’t know.. Sayangku ke kamu dah bener-bener nutupin rasa sakit buat hatiku. Mungkin Allah belum izinin kita. Allah pasti punya jalan yang indah buat kita. Allah tahu gimana rasa kita. Aku yakin Allah tahu. Izinkan aku sayang kamu karena Allah ya ?
          T_______T
          T_______________________________________T
          My head is telling me not to love you but my heart is telling me something different.. AWWWWWWWWWWWW J




                            This story is dedicated for my beloved sister

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    BBS FAJAR SHOBIH™ Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan